Menjaga Kekudusan Ketika Berpacaran
Kalian wajib tahu, ini pentingnya menjaga kekudusan ketika berpacaran. Berikut penjelasannya detailnya:
5 menit5 menit - Rabu, 11 Oktober 2023
Beranjak dewasa, pernikahan sepertinya menjadi daftar terakhir dalam perjalanan panjang seseorang. Biasanya setiap orang punya alasan tersendiri, tetapi memastikan kesiapan finansial, mental, emosional, dan fisik paling sering dijadikan alasan.
Kesadaran ini perlu untuk disyukuri mengingat bahwa dalam pernikahan, cinta saja tidak cukup. Tentu ada aspek-aspek lain yang harus dipertimbangkan, karena pernikahan dilakukan sekali untuk seumur hidup. Ibarat kata, tidak ada alasan untuk putar balik, tidak bisa dibatalkan, dan tidak ada pilihan untuk bercerai apapun alasannya.
Berdasar kepada pernikahan sebagai suatu ikatan yang sakral dan sekali untuk seumur hidup, maka ada baiknya seseorang mulai memperlengkapi diri dari sedini mungkin.
“TUHAN Allah berfirman: ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kej. 2:18)
Ayat Alkitab ini kerap kali menjadi landasan dalam sebuah pernikahan.
Hal ini menyiratkan bahwa pernikahan ada atas inisiatif dan rancangan Tuhan bagi manusia, karena lembaga pertama yang didirikan Tuhan di bumi adalah keluarga. Sebelum berkeluarga, satu laki-laki dan satu perempuan harus melalui sebuah proses yang namanya pernikahan.
Pernikahan juga dikenal sebagai perjanjian sakral antara satu laki-laki dan satu perempuan untuk hidup bersama dalam keadaan apapun sampai maut menjemput. Dalam hal ini, apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan, tidak diperkenankan untuk dipisahkan oleh manusia (Mat 19:6).
Selain itu, pernikahan bukan hanya sebatas perjanjian sakral antara manusia dengan manusia, tetapi juga manusia dengan pasangan, dan Tuhan. Sebagai sesuatu yang sakral, Tuhan menciptakan pernikahan yang bersifat monogami. Satu untuk satu. Pernikahan terdiri dari satu suami dan satu istri.
Kehidupan pernikahan tentu tidak selamanya mudah. Setiap rumah tangga punya tantangan tersendiri. Tetapi ketika pernikahan terasa sangat berat, apakah menyerah pada keadaan adalah solusi satu-satunya? Tentu tidak.
Pernikahan dibentuk oleh Tuhan, maka dari itu pernikahan Kristen harus tertuju kepada Tuhan dan berakar pada Firman Tuhan. Sebagaimana tertulis dalam Mazmur 127:1, “Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, maka sia-sialah usaha orang yang membangunnya.” Karena itu, sangat penting untuk melibatkan Tuhan dalam pernikahan.
Keluarga Kristen diharapkan mampu untuk membangun hubungan melalui doa, ucapan syukur, dan ibadah. Sekali pun tidak ada jaminan pasti bahwa hidup akan selalu mulus, bebas hambatan dan rintangan, tetapi Firman Tuhan dapat memberi kekuatan untuk menghadapi pergumulan, dan dapat memberikan pemulihan.
Mengutip dari buku Sacred Marriage karya Gary L.Thomas, ada baiknya manusia memandang pernikahan dengan perspektif Tuhan. Berdasarkan perspektif manusia, pernikahan akan dipertahankan selama ada kenyamanan, serta terpenuhinya keinginan dan ekspektasi. Sementara dalam perspektif Tuhan, manusia harus menjaga pernikahan, karena pernikahan membawa kemuliaan bagi Tuhan, dan menjadi contoh akan kasih Tuhan untuk dunia yang penuh dosa.
Dengan mengacu kepada landasan bahwa pernikahan sebaiknya berpusat kepada Tuhan dan berakar pada Firman, maka ada beberapa poin penting yang sekiranya bisa membantu menjaga hubungan pernikahan :
Komitmen merupakan salah satu fundamental dalam hubungan, khususnya pernikahan. Komitmen melibatkan rasa pengabdian yang mendalam seorang akan yang lain, tidak mementingkan diri sendiri, kemauan untuk bertumbuh bersama, serta bentuk penghormatan akan janji yang dibuat dihadapan Tuhan dan jemaat sebagai saksi. Seiring berjalannya waktu, cinta atau perasaan tidak akan lagi sama, bahkan terhadap pasangan. Dalam perjalanannya, perasaan bisa saja memudar karena memang begitu adanya.
Maka dari itu, pernikahan tidak hanya membutuhkan cinta, tetapi juga komitmen. Komitmen untuk tetap mempertahankan pernikahan, juga mengupayakan agar cinta itu bisa tetap membara. Tanpa komitmen, suatu hubungan akan semakin hambar. Komitmen menuntut kerja keras dan sifat rela berkorban.
Komunikasi yang baik memainkan peran krusial dalam sebuah pernikahan Kristen. Hidup dalam satu atap bahkan berbagi ranjang dengan seseorang yang tidak pengertian, tentu akan sangat melelahkan.
Tetapi manusia seringkali lupa bahwa rasa pengertian juga terbentuk dari adanya komunikasi yang baik. Sudahkah masalah yang ada dikomunikasikan dengan baik? Sudah coba cari jalan keluar dengan kepala dingin?
Kalau belum, cobalah untuk membuka komunikasi dengan tenang.
Kata orang, jangan banyak berharap dari sesuatu yang tidak dikomunikasikan.
Itu benar, karena bagaimana caranya pasangan dapat mengerti, ketika tidak dikomunikasikan? Maka dari itu penting untuk menurunkan ekspektasi dan meningkatkan komunikasi. Turunkan ekspektasi bahwa diam akan membuat pasangan mengerti, karena tentu pasangan tidak punya kemampuan untuk membaca pikiran.
Selain itu, komunikasi juga berperan penting dalam penyelesaian konflik. Komunikasi yang efektif memungkinkan pasangan untuk berbicara dengan tenang, jujur, dan terbuka dengan sikap saling menghormati. Suami maupun istri dapat saling bekerja sama dalam mencari solusi, saling memahami, dan memperbaiki hubungan.
Setiap orang tentu melakukan kesalahan, baik di masa lalu, masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Tidak ada yang benar-benar sempurna tanpa cacat celah. Untuk itu perlu dipahami bahwa pernikahan terjadi antara dua manusia yang sama-sama tidak sempurna, maka pernikahan pun tidak harus menjadi sempurna.
Ketika pasangan melakukan kesalahan yang melukai hati, Alkitab mengajarkan bahwa orang percaya harus melepaskan pengampunan, mengampuni satu dengan yang lain (Ef. 4:32).
Pengampunan memainkan peran penting dalam kesembuhan dan pemulihan keretakan hubungan pernikahan. Mengampuni bukan pilihan, melainkan keharusan. Mengampuni memungkinkan kesembuhan, penyelesaian konflik, dan kesempatan untuk membangun kembali hubungan. Tentu tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin juga untuk dilakukan.
Sudah coba aplikasi manajemen gereja? Erista punya solusinya. Yuk coba sekarang, klik disini!
Kalian wajib tahu, ini pentingnya menjaga kekudusan ketika berpacaran. Berikut penjelasannya detailnya:
5 menitApakah kita sudah bersyukur sebagaimana Alkitab ajarkan? Berikut penjelasan Alkitab dan manfaat dari bersyukur.
5 menitApa kata alkitab tentang perceraian? Simak penjelasannya sebagai berikut:
5 menit